• Jelajahi

    Copyright © tanahdeli
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan


     

    Advertisement

    Permintaan Pembiayaan Syariah Tinggi, BTN Lakukan Perluasan Usaha

    20 Januari 2023, Januari 20, 2023 WIB Last Updated 2023-01-20T09:16:27Z

    TDC-Guna menjawab permintaan pembiayaan syariah yang tinggi, Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Syariah semakin ekspansif melakukan perluasan usaha di berbagai daerah di awal tahub 2023.

    Photo : Peresmian cabang BTN Syariah di Lampung



    Setelah sebelumnya meresmikan Kantor Cabang Syariah (KCS) BTN Karawang, kini BTN Syariah melakukan ekspansi dengan membuka KCS Bandar Lampung. 


    Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar mengatakan, ekspansi yang dilakukan BTN Syariah di berbagai daerah dilakukan untuk menggarap potensi bisnis pembiayaan perumahan berbasis syariah yang saat ini banyak diminati masyarakat. Ekspansi tersebut, lanjutnya, juga untuk mendukung program pemerintah meningkatkan ekosistem syariah. 


    "Kami akan terus membuka Kantor Cabang Syariah di berbagai daerah, tahun ini setelah Karawang dan Bandar Lampung, selanjutnya BTN Syariah akan melakukan pembukaan KCS di Pontianak,” jelas Hirwandi di sela pembukaan KCS Bandar Lampung, di Bandar Lampung, pada hari Rabu 18 Januari 2023 kemarin.


    Mengenai pembukaan KCS Bandar Lampung, Hirwandi menuturkan, pembukaan jaringan kantor tersebut untuk menggarap potensi bisnis sekaligus mempermudah masyarakat Lampung untuk memiliki rumah dengan fasilitas pembiayaan syariah. 


    Menurutnya, pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung terus menunjukkan pergerakan positif. Di tengah peningkatan tersebut, provinsi ini masih mencatatkan angka kebutuhan rumah yang tinggi. 


    “Dengan kehadiran KCS Bank BTN di Bandar Lampung, kami menghadirkan berbagai layanan keuangan termasuk menyediakan fasilitas pembiayaan syariah untuk mempermudah masyarakat Lampung memiliki rumah,” katanya.


    Adapun dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung, perekonomian provinsi tersebut tumbuh mencapai 3,91 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) per triwulan III-2022. Angka tersebut menunjukkan perbaikan dari peningkatan ekonomi di triwulan III-2021 yang sebesar 3 persen yoy. 


    Sektor real estate juga ikut mencatatkan pertumbuhan pada triwulan III-2022 dengan kenaikan sebesar 3,75 persen yoy. 


    Kemudian, berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), masih ada lebih dari 227 ribu keluarga di Lampung belum memiliki rumah. 


    Angka tersebut didominasi kebutuhan rumah dari keluarga milenial sebanyak lebih dari 101 ribu unit. 


    Adapun, salah satu produk menarik yang ditawarkan BTN Syariah hingga 28 Februari 2023 yakni KPR HITS for Millenial. Produk pembiayaan untuk pemilikan rumah tersebut menawarkan uang muka mulai 1 persen, ujroh mulai 6,99 persen dan jangka waktu hingga 30 tahun. 


    Hirwandi meyakini dengan potensi besar tersebut, BTN Syariah dapat menyalurkan pembiayaan mencapai lebih dari Rp50 miliar khusus segmen kredit pemilikan rumah (KPR) Subsidi di Lampung. 


    Pasalnya, potensi bisnis pembiayaan syariah di berbagai daerah sangat tinggi terutama di kota kota yang berada di wilayah Sumatera. 


    “Bahkan di tengah pandemi Covid-19, bisnis pembiayaan syariah di kawasan tersebut mencatatkan kinerja positif. Delapan kantor cabang syariah Bank BTN yang berada di Sumatera, menorehkan kinerja melebihi target yang ditetapkan,” jelas Hirwandi. 


    Hirwandi melanjutkan, dengan diresmikannya BTN KCS Bandar Lampung di Sumatera, BTN Syariah telah memiliki sembilan kantor cabang di seluruh pulau tersebut yakni KCS Banda Aceh, KCS Medan, KCS Batam, KCS Pekanbaru, KCS Palembang, KCS Bengkulu, KCS Jambi, dan KCS Padang. 


    Sementara itu, kendati berada di masa pandemi, jaringan kantor BTN Syariah di Sumatera berhasil mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 18,37 pereen yoy dari Rp5,19 triliun per Desember 2022 menjadi Rp6,15 triliun di bulan yang sama tahun ini. Aset UUS BTN di Sumatera juga tercatat tumbuh sebesar 19,37 persen yoy dari Rp5,13 per Desember 2021 menjadi Rp6,12 triliun per Desember 2022.(abi).***

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini