• Jelajahi

    Copyright © tanahdeli
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan


     

    Advertisement

    Polda Sumatera Utara Pastikan Kematian Bripka Arfan Saragih Karena Minum Sianida

    05 April 2023, April 05, 2023 WIB Last Updated 2023-04-04T19:48:59Z

    TDC-Polda Sumatera Utara memastikan kematian Bripka Arfan Saragih (AS), personel Polres Samosir karena minum racun sianida.



    Hal tersebut ditetapkan berdasarkan gelar perkara ulang penyelidikan terhadap kasus kematian Bripka Arfan Saragih.


    Kapolda Sumatera Utara, Irjen Ridwan Zulkarnain (RZ) Panca Putra Simanjuntak mengatakan, gelar perkara kematian Bripka AS melibatkan tim forensik.


    Ada juga tim psikologi, ahli pidana, IT, toksiologi dan keluarga almarhum.


    Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak menyampaikan hal itu di Markas Polda Sumatera Utara, Jalan Sisingamangaraja Km 10,5 Kelurahan Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan pada hari Selasa, 4 April 2023 malam.


    "Malam ini saya menyampaikan hasil progres perkembangan penyelidikan kematian Bripka AS yang dikomplain keluarga," ujar Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak.


    Panca Putra Simanjuntak menjelaskan, pada 24 Maret 2023 lalu mendapat pengaduan dan keluhan dari istri almarhum Bripka AS.


    "Saat itu istri Almarhum Bripka AS juga mempertanyakan hasil konferensi pers dari Polres Samosir atas meninggalnya suaminya yang dinilai janggal," jelas Panca.


    Karena pihak keluarga menilai kematian Bripka AS janggal, kata Irjen Panca, ia pun mengundang dan bertemu dengan istri serta kuasa hukum almarhum.


    "Saya undang untuk mendengar langsung keluhan lalu menarik kasus kematian yang ditangani Polres Samosir ke Polda Sumatera Utara," katanya.


    Kemudian, Panca Putra Simanjuntak menerangkan, sedikitnya ada empat pengaduan sekaligus keluhan yang disampaikan keluarga Bripka Arfan Saragih.


    Yakni penemuan jenazah pada 6 Februari 2023 di Desa Siogung-ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.


    Selanjutnya, Panca mengungkapkan, laporan Jenni, istri Bripka Arfan Saragih ke Polda Sumut atas dugaan pembunuhan terhadap suaminya.


    "Kemudian ada juga pengaduan masyarakat tentang penggelapan uang pajak kendaraan," ungkapnya.


    Selama 10 hari melakukan penyelidikan serta menggelar prarekonstruksi, kata Kapolda, disimpulkannlah penyebab kematian Bripka AS.


    "Bripka AS mati lemas akibat masuknya racun sianida melalui saluran makan hingga lambung lalu ke saluran nafas disertai adanya pendarahan pada rongga kepala akibat benturan di kepala," sebut Panca lagi. 


    Kata Kapolda, tidak ada tanda-tanda kekerasan yang disengaja terkait kematian Bripka AS.


    Kemudian, tidak ditemukan tanda-tanda paksaan masuknya racun sianida ke tubuh korban.


    Kapolda juga mengungkapkan, tim penyelidik yang dibentuk menemukan fakta Bripka AS sebelum meninggal dunia telah memesan racun sianida secara online. 


    "Hal itu terungkap dari hasil pemeriksaan handphone milik almarhum," ungkapnya.


    Karenanya, berdasarkan fakta-fakta dan keterangan para ahli, disimpulkan Bripka AS bunuh diri.


    "Faktornya permasalahan dugaan kasus penggelapan uang para wajib pajak di Kabupaten Samosir. Untuk menguatkan kematian Bripka AS karena diduga terlibat kasus penggelapan uang pajak," kata Kapolda lagi.


    Sekaitan dengan itu, tim penyelidik juga telah memeriksa ratusan wajib pajak kendaraan bermotor yang menjadi korban.


    Sebanyak 99 saksi, kata Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak dari Polri dan masyarakat.


    Kemudian, kata Kapolda, tim penyelidik juga menemukan bukti pada Tanggal 3 Februari 2023 korban mencari situs-situs cara bunuh diri melalui handphone.


    "Ditambah lagi, saat prarekonstruksi, ada saksi melihat sepeda motor korban berada di lokasi, Desa Siogung-ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir," pungkas Kapolda Sumut.***

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini