• Jelajahi

    Copyright © tanahdeli
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan


     

    Advertisement

    Grimasu Nilai Kepala BNNK Asahan tidak Pro Gerakan Mahasiswa Antinarkoba

    16 Juni 2025, Juni 16, 2025 WIB Last Updated 2025-06-16T16:02:24Z

    TCD-Ketua Gerakan Reformasi Mahasiswa Sumatera Utara (GRIMA-SU), Nawawi menilai Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Asahan tidak pro Gerakan mahasiswa Antinarkoba.



    Hal itu terjadi di tengah krisis narkoba yang kian mengkhawatirkan di Kabupaten Asahan.


    Sehingga, muncul sorotan tajam dari kalangan mahasiswa terhadap kinerja Kepala BNNK Asahan.   


    Bahkan, Nawawi dalam pernyataan resminya menyampaikan dugaan bahwa Kepala BNNK Asahan tidak menunjukkan sikap proaktif maupun keberpihakan terhadap perjuangan mahasiswa dalam memberantas penyalahgunaan narkoba.


    Mahasiswa menilai bahwa sikap tertutup dan tidak komunikatif ini mencerminkan ketidakseriusan Kepala BNNK Asahan dalam menjalin sinergi dengan elemen masyarakat, terutama kepada mahasiswa yang menjadi ujung tombak perubahan.


    “Kami menduga, ada upaya pembungkaman terhadap gerakan kritis mahasiswa. Alih-alih menggandeng mahasiswa, Kepala BNNK Asahan justru memposisikan kami seolah ancaman. Ini keliru besar. Semangat pemberantasan narkoba tak bisa dijalankan hanya dari balik meja kantor,” Kata Ketua GRIMA-SU, Nawawi, Senin, 16 Juni 2025.


    Menanggapi polemik ini, GRIMA-SU secara resmi menyampaikan tuntutan kepada BNNP Sumatera Utara dan Badan Narkotika Nasional pusat untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Kepala BNNK Asahan. 


    Bila perlu, dilakukan audit independen terhadap laporan-laporan masyarakat yang selama ini dianggap tidak ditindaklanjuti secara maksimal.


    Lebih lanjut, GRIMA-SU mendesak agar Kepala BNNK Asahan diperiksa atas dugaan mengabaikan sinyal-sinyal penting dari masyarakat yang seharusnya menjadi bahan tindakan dan pencegahan dini.


    “Kami bukan menuduh tanpa dasar. Tapi fakta di lapangan menunjukkan adanya pembiaran terhadap pelaku-pelaku penyalahgunaan narkoba. Ketika mahasiswa melaporkan, tidak ada tindak lanjut. Ketika mengajak diskusi, ditolak. Ketika ingin bersinergi, justru kami dicurigai. Ini sikap yang berbahaya dari seorang kepala lembaga penegakan hukum,” ungkapnya.


    Jika tidak ada tindakan tegas dari BNNP Sumut maupun pusat dalam waktu dekat, GRIMA-SU menyatakan siap untuk menggalang konsolidasi mahasiswa dari berbagai kampus di Sumatera Utara dan melakukan aksi terbuka. 


    Aksi ini rencananya akan digelar di depan kantor BNNK Asahan, Kantor Bupati, dan Polres Asahan, sebagai bentuk protes terhadap sikap Kepala BNNK yang dianggap anti-kritik dan antigerakan mahasiswa.


    “Kami akan buktikan bahwa mahasiswa tidak bisa dibungkam. Kami akan turun bersama rakyat, menyuarakan tuntutan ini hingga sampai ke meja Kepala BNN RI. Karena kami yakin, tidak ada tempat bagi penegak hukum yang gagal berpihak pada kebenaran," tegasnya.


    Apalagi, kata Nawawi, pemberantasan narkoba adalah tanggung jawab semua pihak. 


    "Tapi ketika pihak yang diberi amanah justru tidak berpihak pada suara rakyat, terutama mahasiswa yang memperjuangkan masa depan bangsa, maka sudah saatnya rakyat bersatu mengambil sikap," katanya.


    Untuk itu, GRIMA-SU menegaskan bahwa perjuangan mereka tidak akan berhenti sampai ada kejelasan, keterbukaan, dan keberpihakan nyata dari BNNK Asahan terhadap misi bersama memberantas narkoba dari bumi Asahan.(TDC/ril)***

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini