TDC- Keluarga pendiri Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) mengapresiasi program tali asih pengurus yayasan kepada keluarga pendiri dan tokoh masyarakat yang membidani lahirnya Yayasan UISU.
Istimewa |
"Atas nama pribadi dan anak pendiri Yayasan UISU, Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Pengurus Yayasan UISU Periode 2019-2024 atas kebijakan memberikan tali asih kepada keluarga pendiri Yayasan UISU, sejak tahun 2019 hingga saat ini," ujar Ir. Susi Chairunnisa, anak pasangan Almarhum H. Adnan Banawi dan Almarhumah Hj. Sariani AS, dua dari lima pendiri UISU.
Penyerahan tali asih berlangsung di Ruangan Ketua Umum Pengurus Yayasan, Kampus UISU Jalan Sisingamangaraja, Medan, Sumatera Utara, Rabu (27/4/2022). Bersama Susi Chairunnisa, hadir antara lain H. Ikrom Helmy Nst SH (putra almarhum Rivai A Manaf), Syahrazad Bahroem dan Abdul Haris (putra almarhum Bahrum Jamil), Elvi Rahmitasari (putri almarhum Adnan Benawi), dan drg. Kesuma Wardani, M.Biomed (putri almarhum Sabaruddin Ahmad) serta T. Arief Hasan Delikhan (cucu Sultan Deli XI), dr Tapi Herlina, M.HA (cucu Gubernur Abdul Halim Harahap).
Selain tercatat sebagai putri kandung pendiri UISU, Susi Chairunnisa juga merupakan salah seorang Anggota Pembina Yayasan UISU. Terkait Kepengurusan Yayasan UISU Periode 2019-2022, dia menegaskan ini merupakan produk Rapat Pembina Yayasan UISU yang dipimpin Ketua Pembina Yayasan UISU T. Hamdy Osman Delikhan al Haj.
“Pada rapat yang berlangsung 08 dan 09 Januari 2019, yang saya hadiri, bahwa Prof. Ismet Danial Nasution dan Ir. Indra Gunawan, MP terpilih secara aklamasi oleh 9 Anggota Pembina Yayasan UISU, sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Umum Pengurus Yayasan UISU. Saya dan Pak Dr. Syahwin yang juga Anggota Pembina Yayasan UISU turut dalam menyusun personalia Pengurus dan Pengawas Yayasan UISU Periode 2019-2024,” ungkapnya.
Karena itu, dia menekankan kalau status dan kedudukan Pengurus Yayasan UISU telah memiliki aspek legalitas. Sebab, Pengurus Yayasan UISU ini merupakan hasil keputusan Rapat Pembina Yayasan UISU dan telah dituangkan ke dalam Akta Notaris Mardjunisjah, SH Nomor: 08 Tahun 2019 Tanggal 23 Januari 2019, Tentang Pengangkatan Pengurus dan Pengawas Yayasan Universitas Islam Sumatera Utara Periode 2019-2024.
“Sebagai Keluarga Besar Pendiri UISU, khususnya zuriyat Allahyarham Ayahanda Adnan Banawi dan Ibunda Sariani AS, saya mengimbau kepada warga UISU dan juga keluarga pendiri UISU agar menghargai keputusan Rapat Pembina Yayasan UISU tanggal 08 dan 09 Januari 2019, yang produknya adalah Pengurus dan Pengawas Yayasan UISU Periode 2019-2024. Hargai dengan memberikan support dan doa agar Pengurus dan Pengawas Yayasan UISU Periode 2019-2024 dapat menjalankan tugas dan fungsinya,” pungkasnya.
Senada dengan Susi Chairunnisa, anak-anak pendiri UISU mengimbau Keluarga Besar UISU untuk menjaga marwah dan martabat almamater. Sebagai lembaga pendidikan tertua di luar Pulau Jawa, UISU merupakan warisan tak ternilai dari para pendiri yang mesti dipertahankan kemajuannya.
Di kesempatan sama, Ketua Umum Pengurus Yayasan UISU Prof. Ismet Danial Nasution, drg., Ph.D., Sp.Pros(K), FICD mengaku bersyukur pihaknya bisa menyerahkan tali asih kepada keluarga pendiri UISU dan keluarga tokoh-tokoh di Sumatera Utara yang turut membidani lahirnya Yayasan UISU.
“Alhamdulillah, tahun 2022 ini, Pengurus Yayasan UISU kembali memberikan tali asih kepada keluarga pendiri Yayasan UISU dan keluarga tokoh masyarakat Sumatera Utata yang berjasa dalam lahirnya Yayasan UISU. Tahun ini, sudah kali ketiga sejak pertama kali kami menerima amanat Rapat Pembina Yayasan UISU tanggal 8 dan 9 Januari 2019,” ungkap Prof Ismet.
Dia menjelaskan, Yayasan UISU lahir tanggal 3 Januari 1951 yang kemudian diaktakan pada 6 Juni 1952. Ini merupakan buah karya 5 pejuang yang mendapat restu tokoh nasional Muhammad Roem dan Muhammad Natsir. Kelima pejuang pendiri Yayasan UISU juga mendapatkan dukungan dari Gubernur Sumatera Timur, Abdul Hakim Harahap dan Sultan Deli XI, Seripaduka Tuanku Sultan Osman Al Sani Perkasa Alamsyah ibni Almarhum Sultan Amaluddin Al Sani Perkasa Alamsyah.
Sekretaris Umum Yayasan UISU, Ir. Indra Gunawan, MP. menambahkan, kelima pemuda pejuang dimaksud, berdasarkan Akta Pendirian Yayasan UISU Nomor 62 Tahun 1952 yang dibuat Notaris Paroehoem St Pane adalah Bahrum Jamil, Rivai Abdul Manaf, Sabaruddin Ahmad, Adnan Banawi dan Sariani AS. Awal berdirinya Yayasan UISU bernama Yayasan Perguruan Tinggi Islam Indonesia disingkat PTII, kemudian pada Akta Yayasan Tahun 1954, berubah menjadi Yayasan Universitas Islam Sumatera Utara disingkat Yayasan UISU.
“Sudah sewajarnya keluarga pendiri Yayasan UISU turut merasakan buah dari perjuangan orang tua mereka, yakni berdirinya UISU dan eksis hingga saat ini dalam usia 70 tahun,” jelas Indra.
Sementara itu Bendahara Umum Ir. Armansyah, MT mengatakan apa yang diberikan Pengurus Yayasan UISU dalam bentuk tali asih ini tentunya masih jauh dari wajar, bila dibandingkan dengan perjuangan para pendiri UISU. Namun begitu, sebut dia, tali asih ini merupakan salah satu bentuk apresiasi Pengurus Yayasan UISU kepada para tokoh yang berjasa melahirkan dan membesarkan UISU. (Red)